6/15/2014

7 Letusan Gunung Api Paling Terdahsyat di Dunia

Sebagian besar gunung berapi memberikan beberapa tanda-tanda peringatan sebagai status sebelum meletus. Ini merupakan sebuah pertanda bagi kita untuk berjaga-jaga dan meminimalisir dampaknya. Supervulkanik adalah setiap gunung berapi yang mampu menghasilkan letusan gunung berapi dengan volume lontaran lebih dari 1 juta meter kubik (VEI 8). Ini adalah ribuan kali lebih besar dari letusan gunung berapi yang normal. Volcanic Explosivity Index (VEI) telah dibuat untuk memberikan ukuran relatif sebagai Skala dari letusan gunung berapi. Skala ini terbuka pada letusan gunung berapi terbesar dalam sejarah dengan nilai skala terbesar 8 disingkat VEI 8. Nilai VEI 0 sebagai skala untuk non-letusan, yang didefinisikan kurang dari 10 ribu meter persegi dari tephra yang dikeluarkan, dan VEI 8 mewakili letusan mega-kolosal yang dapat mengeluarkan diatas 1 juta meter kubik tephra dan memiliki ketinggian awan jamur lebih dari 50 kilometer.

Sebagai hasilnya yang sekarang terbentuk yaitu Danau Toba, diperkirakan terjadi sekitar 74 ribu tahun yang lalu. Di Indonesia pada 10 April 1815, Gunung Tambora tercatat telah menghasilkan letusan terdahsyat yang diketahui di planet ini sepanjang 10 ribu tahun terakhir. Gunung berapi ini mengeluarkan sekitar 50-150 kilometer kubik magma dan setelah itu jatuh membentuk kaldera (fitur vulkanik) dengan lebar 6 kilometer dan kedalaman 1.250 meter. Letusan ini menghasilkan efek iklim global dan menewaskan banyak orang. Berikut ini ada tujuh letusan gunung berapi paling terdahsyat dalam kurun 10 ribu tahun terakhir. Mari kita simak bersama-sama!

1. Gunung Unzen Tahun 1792, Jepang
7 Letusan Gunung Api Paling Terdahsyat di Dunia
By Oyama no taisho (Karya sendiri) [Public domain], via Wikimedia Commons
Gunung Unzen adalah kelompok vulkanik aktif dari beberapa lapis stratovolcanoes, terletak di dekat kota Shimabara, Nagasaki Prefecture, di pulau Kyushu, pulau utama Jepang selatan. Pada tahun 1792, runtuhnya salah satu dari beberapa kubah lava sehingga memicu tsunami mega yang menewaskan sekitar 15 ribu orang merupakan bencana vulkanik terburuk yang pernah terjadi Jepang. Gunung berapi yang paling baru aktif 1990-1995, dan letusan besar pada tahun 1991 menghasilkan aliran piroklastik yang menewaskan 43 orang, termasuk tiga vulkanologi. Puncak tertinggi adalah Fugen-dake, 1.359 meter dan Heisei-Shinzan 1.486 meter. Puncak ini terakhir muncul selama letusan awal, eponymous Heisei era 1989.

2. Nevado del Ruiz Tahun 1985, Kolombia
Nevado del Ruiz by Edgar
By Edgar from Ibagué, Colombia (Nevado del Ruiz) [CC-BY-SA-2.0], via Wikimedia Commons
Sebuah stratovolcano yang terletak di Kolombia. Nevado del Ruiz merupakan gunung yang terletak di bagian paling utara Sabuk vulkanik Andes dan terbentang sekitar 15 mil sebelah tenggara dari Manizales, dengan kota Armero di lembah dekat gunung ini. Gunung ini adalah gunung tertinggi dan gunung yang terletak paling utara di Kolombia. Tercatat sebagai letusan gunung berapi mematikan di abad ke-20. Letusan gunung ini tahun 1985 memproduksi lahar yang mengubur kota dan menyebabkan kematian sebanyak 23 ribu orang. Sampai-sampai oleh penduduk setempat, peristiwa ini disebut tragedi Armero. Nevado del Ruiz bermakna "singa tidur". Skala dari letusan gunung berapi ini adalah VEI 3.

3. Gunung Santa María Tahun 1902, Guatemala
Santamarias
By Huista at en.wikipedia (Transferred from en.wikipedia) [Public domain], from Wikimedia Commons
Sebuah gunung berapi aktif yang besar di dataran tinggi Barat Guatemala, dekat dengan kota Quetzaltenango. Sebelum Spanyol Conquest itu disebut Gagxanul. Letusan Santa María Volcano pada tahun 1902 (VEI 6) adalah salah satu dari tiga letusan terbesar dari abad ke-20, setelah 1912 dan 1991 letusan Novarupta Pinatubo. Selain itu, ini juga merupakan salah satu dari lima letusan terbesar dari masa lalu yaitu 200 atau mungkin 300 tahun. 

Sebelum letusan pada tahun 1902, Gunung Vulkanik Santa Maria yang terletak di Guatemala, telah aktif selama 500 tahun. Masyarakat lokal di sekitar gunung berapi tidak dapat mendeteksi aktivitas gunung berapi untuk alasan ini. Sekitar 6 ribu meninggal oleh letusannya, mengeluarkan hingga 5,5 kilometer kubik magma. Wabah malaria yang diikuti setelah letusan menewaskan lebih banyak lagi. Daerah kubah lava baru yang disebut Santiaguito telah terbentuk di kawah setelah letusan.

4. Gunung Pinatubo Tahun 1991, Filipina
Mt pinatubo crater
By Thedandyman (Karya sendiri) [CC-BY-SA-3.0], via Wikimedia Commons
Terletak di pulau Luzon, Filipina, di perbatasan provinsi Zambales, Tarlac, dan Pampanga. Gunung Pinatubo adalah sebuah stratovolcano aktif. Letusan Gunung Pinatubo di Filipina tahun 1991 adalah termasuk letusan terbesar abad ke-20, dengan Rating Skala Ledakan vulkanik mencapai VEI 6, sehingga hampir sama dengan skala letusan di wilayah Krakatau, yang lebih besar dari letusan Gunung St Helens tahun 1980, namun lebih kecil dari Tambora pada tahun 1815. Pinatubo akhirnya meletus pada tanggal 15 Juni 1991, melemparkan beberapa kilometer kubik material, termasuk batuan, abu dan asap beracun. Beberapa ratus orang meninggal akibat letusan, dan meninggalkan danau kawah beberapa mil lebarnya di puncak. 

5. Gunung Vesuvius Tahun 79, Italia
Pierre-Jacques Volaire - View of the Eruption of Mount Vesuvius - WGA25290
Pierre-Jacques Volaire [Public domain], via Wikimedia Commons
Satu-satunya gunung berapi aktif di dataran Eropa yang terletak di sebelah timur Napoli, Italia. Pada tahun 79, letusan Gunung Vesuvius yang berskala VEI 6 telah meluluhlantakan kota Pompeii. Kala itu seluruh kota Pompeii membeku, terkubur di bawah abu dan batu apung yang menghujani selama hampir sepanjang hari yang melukiskan gunung berapi mengamuk. Diperkirakan 25 ribu atau lebih orang yang terkubur kemudian diawetkan untuk kepentingan arkeolog dan gunung berapi itu sendiri sekarang juga telah dipelajari secara ekstensif. Gunung ini telah meletus lusinan kali sejak “pemakaman” Pompeii, letusan yang paling baru yaitu pada tahun 1944.


6. Gunung Krakatau Tahun 1883, Indonesia
Uprising-mt anak krakatau
By Uprising (Karya sendiri) [CC-BY-SA-3.0], via Wikimedia Commons
Sebuah kepulauan vulkanik yang masih aktif dan berada di Selat Sunda antara pulau Jawa dan Sumatra yang termasuk dalam kawasan cagar alam. Krakatau atau Krakatoa meletus pada puncaknya tahun 1883, letusannya yang berskala VEI 6 memiliki kekuatan sekitar 13 ribu bom atom. Menimbulkan tsunami, abu dan asap beracun menyusul ke seluruh pulau-pulau terdekat. Lebih dari 36 ribu orang meninggal dan seluruh desa hancur. Gelombangnya bergema di seluruh dunia, mencapai ribuan mil jauhnya. Letusan tahun 1883 menghancurkan hampir seluruh pulau. Akan tetapi saat ini daerah tersebut masih aktif, sebuah pulau baru muncul yang dijuluki sebagai Anak Gunung Krakatau dan telah meningkat serta lebih membesar setiap harinya.

7. Gunung Tambora Tahun 1815, Indonesia
Caldera Mt Tambora Sumbawa Indonesia
By Jialiang Gao (peace-on-earth.org) (Karya sendiri) [CC-BY-SA-3.0], via Wikimedia Commons
Sebuah stratovolcano aktif yang terletak di pulau Sumbawa, Indonesia. Gunung ini terletak di dua kabupaten, yaitu Kabupaten Dompu (sebagian kaki sisi selatan sampai barat laut, dan Kabupaten Bima (bagian lereng sisi selatan hingga barat laut, dan kaki hingga puncak sisi timur hingga utara), Provinsi Nusa Tenggara Barat. Gunung Tambora terletak di sisi utara dan selatan kerak oseanik. Tambora terbentuk oleh zona subduksi di bawahnya. Letusan gunung Tambora adalah terbesar dengan skala VEI 7 yang pernah tercatat. 

Tak tanggung-tanggung bahkan saking besarnya sampai-sampai membatalkan musim panas. Ketika Tambora meletus pada tahun 1815 begitu banyak abu dilemparkan ke atmosfer yang secara efektif menghalangi sinar matahari dan radiasi matahari, yang kemudian bumi mulai mendapatkan hawa dingin dan berawan sebagai hasilnya. Dengan demikian, pada kisaran tahun itu menjadi tahun tanpa musim panas. Negara-negara Eropa dan Amerika Serikat gagal panen dan orang-orang kelaparan, sementara di Indonesia sekitar 10 ribu orang meninggal seketika oleh aliran lava dan gas beracun. Diperkirakan jumlah korban meninggal secara keseluruhan dari ledakan dan tsunami yang dihasilkan adalah 92 ribu orang. Jumlah ini belum termasuk kematian pada seluruh musim.

No comments:

Post a Comment