Republik Rakyat Tiongkok adalah sebuah negara yang terletak di Asia Timur. China merupakan negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia, luas wilayah ke-4 terbesar di dunia. Meski negara Komunis tapi ternyata China memiliki lebih 40 ribu masjid. Diprediksi jumlah masjid di China akan bertambah seiring perkembangan ekonomi China, terutama di provinsi yang mayoritas Muslim seperti di Xinjiang dan Ningxia, serta provinsi yang ada penduduk Muslimnya. Dari beribu masjid yang ada di China, sedikitnya ada tiga masjid bersejarah dan terkenal. Masjid apa sajakah yang dimaksud? Mari kita simak yang berikut.
1. Masjid Huaisheng, Guangzhou
Meski demikian, tapi belum diketahui pasti apakah masjid ini dibangun di masa Dinasti Tang atau awal pemerintahan Dinasti Song. Namun yang pasti, masjid ini dibangun lagi pada tahun 1350 di masa Dinasti Yuan di bawah pemerintahan Zhizheng (1341-1368) dan kemudian dibangun lagi di tahun 1695 di bawah Kaisar Kangzi pada masa Dinasti Qing. Masjid ini sebagaimana masjid-masjid di China lainnya tidak hanya dibuka pada waktu shalat dan untuk mendengarkan ceramah saja.
Sebab masjid ini juga digunakan untuk prosesi akad nikah, mengurus jenazah, mendamaikan orang yang berseteru, menolong orang yang membutuhkan, merencanakan lomba olahraga antar umat Islam beragam kegiatan yang diadakan didaerah tersebut. Tercatat bahwa masjid Huaisheng ini merupakan masjid pusat di Guangzhow. Masjid ini merupakan bangunan nuansa klasik yang menunjukkan tampilan yang indah dan unik. Di area masjid ini terdapat tempat-tempat penjualan makanan, menjual makanan “Islami” seperti sayur-mayur dan daging. Kebanyakan orang Arab yang berdomisili di China membeli daging “Halal” di tempat ini.
2. Masjid Niujie
Masjid Niujie yang dibangun pada tahun ke-14 di masa pemerintahan Tonghe dari Dinasti Liao (tahun 996) oleh dua orang asal Arab, merupakan masjid terbesar di antara 68 buah masjid di Beijing. Masjid ini mengalami beberapa kali perluasan pada masa Dinasti Yuan, Ming dan Qing (abad ke-13 sampai 19). Pada tahun 1442 (Dinasti Ming), bangunan masjid diperbaiki dan pada tahun 1696 (Dinasti Qing) diperluas. Setelah Republik Rakyat China berdiri tahun 1949, Masjid Niujie telah mengalami 3 kali renovasi, masing-masing di tahun 1955, 1979 dan 1996.
Masjid Niujie yang terletak di Niujie (Jalan Sapi), Distrik Xuanwu, Beijing, adalah masjid tertua dan paling besar di Beijing. Niujie adalah wilayah padat berpopulasi 13 ribu warga Muslim yang membentang dari utara ke selatan, yaitu satu mil di sebelah barat Kuil Surga.Kawasan ini dipenuhi oleh toko-toko yang menjual masakan Muslim oleh penjualnya yang mengenakan peci putih.Dinamakan Niujie karena warga di wilayah ini menjual masakan halal, terutama daging sapi maka dinamakan Niujie atau “Jalan Sapi”.
3. Masjid Raya Xi’an
Kemudian para pedagang tersebut menetap di beberapa kota sperti Guangzhou, Quanzhou, Hoangzho, Yangzhou, dan Chang’an atau Xi’an. Selain berdagang, mereka juga berdakwah, menyebarkan ajaran Islam kepada penduduk setempat. Masjid Agung Xi’an menjadi salah satu jejak bersejarah aktifitas dakwah mereka. Tak mengherankan jika China menjadi tujuan para pedagang muslim karena China disebut dalam salah satu hadits Nabi Muhammad SAW yang sangat terkenal: “Tuntutlah ilmu hingga ke negeri China”. Masjid Agung Xi’an berdiri di area seluas 12.000 – 13.000 meter persegi. Sedangkan bangunan masjidnya mempunyai luas yang lebih dari 6 ribu meter persegi. Areal masjid berbentuk empat persegi panjang, memanjang dari Timur ke Barat dan terbagi menjadi empat area.
1. Masjid Huaisheng, Guangzhou
By Ismaila1977 (Karya sendiri) [Public domain], via Wikimedia Commons
Huaisheng Mosque, juga dikenal sebagai Masjid Lighthouse atau Huaisheng Si, merupakan masjid utama Guangzhou. Masjid ini telah dibangun kembali berkali-kali selama sejarahnya, secara tradisional diperkirakan telah dibangun lebih dari 1.300 tahun yang lalu, yang akan membuatnya salah satu masjid tertua di dunia. Menurut manuskrip tahun 1216, masjid ini dibangun atas inisiatif Sa’ad bin Abi Waqqas, paman Muhammad SAW dari pihak ibu. Saad bin Abi Waqqas ini pula yang diyakini sebagai penyebar Islam pertama di daratan China. Meski demikian, tapi belum diketahui pasti apakah masjid ini dibangun di masa Dinasti Tang atau awal pemerintahan Dinasti Song. Namun yang pasti, masjid ini dibangun lagi pada tahun 1350 di masa Dinasti Yuan di bawah pemerintahan Zhizheng (1341-1368) dan kemudian dibangun lagi di tahun 1695 di bawah Kaisar Kangzi pada masa Dinasti Qing. Masjid ini sebagaimana masjid-masjid di China lainnya tidak hanya dibuka pada waktu shalat dan untuk mendengarkan ceramah saja.
Sebab masjid ini juga digunakan untuk prosesi akad nikah, mengurus jenazah, mendamaikan orang yang berseteru, menolong orang yang membutuhkan, merencanakan lomba olahraga antar umat Islam beragam kegiatan yang diadakan didaerah tersebut. Tercatat bahwa masjid Huaisheng ini merupakan masjid pusat di Guangzhow. Masjid ini merupakan bangunan nuansa klasik yang menunjukkan tampilan yang indah dan unik. Di area masjid ini terdapat tempat-tempat penjualan makanan, menjual makanan “Islami” seperti sayur-mayur dan daging. Kebanyakan orang Arab yang berdomisili di China membeli daging “Halal” di tempat ini.
2. Masjid Niujie
By smartneddy (Karya sendiri) [CC BY-SA 2.5], via Wikimedia Commons
Masjid Niujie adalah masjid tertua di Beijing, Cina. Pertama kali dibangun pada tahun 996 selama Dinasti Liao dan dibangun kembali serta diperbesar di bawah Kaisar Kangxi (1661-1722 M) dari Dinasti Qing. Masjid Niujie merupakan sebuah masjid bersejarah yang terletak di Beijing, Republik Rakyat Tiongkok. Masjid yang telah mengalami renovasi dan perluasan beberapa kali ini merupakan pusat komunitas Muslim Beijing yang jumlahnya mencapai 200 ribu jiwa. Masjid Niujie adalah sebuah masjid bersejarah yang terletak di Beijing, Republik Rakyat China. Arsitekturnya memperlihatkan campuran desain khas China-Islam. Masjid terbesar di Beijing ini juga menjadi titik awal masuknya Islam di daratan China.Masjid Niujie yang dibangun pada tahun ke-14 di masa pemerintahan Tonghe dari Dinasti Liao (tahun 996) oleh dua orang asal Arab, merupakan masjid terbesar di antara 68 buah masjid di Beijing. Masjid ini mengalami beberapa kali perluasan pada masa Dinasti Yuan, Ming dan Qing (abad ke-13 sampai 19). Pada tahun 1442 (Dinasti Ming), bangunan masjid diperbaiki dan pada tahun 1696 (Dinasti Qing) diperluas. Setelah Republik Rakyat China berdiri tahun 1949, Masjid Niujie telah mengalami 3 kali renovasi, masing-masing di tahun 1955, 1979 dan 1996.
Masjid Niujie yang terletak di Niujie (Jalan Sapi), Distrik Xuanwu, Beijing, adalah masjid tertua dan paling besar di Beijing. Niujie adalah wilayah padat berpopulasi 13 ribu warga Muslim yang membentang dari utara ke selatan, yaitu satu mil di sebelah barat Kuil Surga.Kawasan ini dipenuhi oleh toko-toko yang menjual masakan Muslim oleh penjualnya yang mengenakan peci putih.Dinamakan Niujie karena warga di wilayah ini menjual masakan halal, terutama daging sapi maka dinamakan Niujie atau “Jalan Sapi”.
3. Masjid Raya Xi’an
By Ovedc (Karya sendiri) [CC-BY-SA-3.0], via Wikimedia Commons
Masjid Raya Xi'an adalah sebuah masjid raya yang terletak di kota Chang’an yang kini lebih dikenal dengan kota Xi’an, dan menjadi masjid yang pertama berdiri di Cina. Masjid ini berdiri pada abad ke 8 Masehi. Masjid Raya Xi’an adalah sebuah masjid yang sangat unik, terbesar, dan tertua di Kota Xi’an. Bentuk bangunannya lebih menyerupai kuil daripada bangunan masjid pada umumnya. Karenanya menjadi salah satu masjid dengan arsitektur paling indah di dunia. Pada tahun 1988 pemerintah China menetapkannya sebagai salah satu bangunan bersejarah terpenting di China. Menurut catatan sejarah yang tertulis pada ukiran kayu bagian interiornya, Masjid Agung Xi’an didirikan tahun 742, pada zaman Dinasti Tang (618 – 907), di tahun pertama pemerintahan kaisar Tian Bo. Saat itu banyak pedagang dari Arab dan Persia mendatangi China melaluiJalur Sutra. Kemudian para pedagang tersebut menetap di beberapa kota sperti Guangzhou, Quanzhou, Hoangzho, Yangzhou, dan Chang’an atau Xi’an. Selain berdagang, mereka juga berdakwah, menyebarkan ajaran Islam kepada penduduk setempat. Masjid Agung Xi’an menjadi salah satu jejak bersejarah aktifitas dakwah mereka. Tak mengherankan jika China menjadi tujuan para pedagang muslim karena China disebut dalam salah satu hadits Nabi Muhammad SAW yang sangat terkenal: “Tuntutlah ilmu hingga ke negeri China”. Masjid Agung Xi’an berdiri di area seluas 12.000 – 13.000 meter persegi. Sedangkan bangunan masjidnya mempunyai luas yang lebih dari 6 ribu meter persegi. Areal masjid berbentuk empat persegi panjang, memanjang dari Timur ke Barat dan terbagi menjadi empat area.
No comments:
Post a Comment