Bulan Ramadhan masih tersisa beberapa pekan lagi dan umat Muslim di seluruh dunia masih akan terus menjalankan ibadah puasa sebagai salah satu ibadah yang paling dinantikan setahun sekali. Tidak hanya sebagai ritual keagamaan, puasa secara medis telah diakui efektif untuk detoksifikasi tubuh secara alami. Ketika berpuasa, tubuh akan melepaskan sel dan jaringan yang rusak ke dalam sirkulasi darah serta melarutkan sisa racun yang terkandung di dalam tubuh ke dalam organ eliminasi atau saluran pembuangan seperti ginjal, hati, sampai kulit. Oleh sebab itu, di awal menjalankan ibadah puasa memang tubuh terasa lemas, mudah letih, sampai terasa meriang.
Oleh karena itulah, penting bagi Anda yang melaksakan ibadah puasa untuk memperhatikan pola asupan makanan yang tepat terutama saat santap sahur. Beberapa jenis makanan memang "pantang" untuk disantap sebelum manjalankan ibadah puasa karena akan mengurangi kesegaran nafas dan menimbun kuman penyebab bau mulut. Selain itu, menjaga kebersihan mulut setelah sahur dan saat berpuasa juga penting dilakukan agar tingkat keasaman mulut tetap stabil dan nafas segar tetap terjaga.
Seperti yang kita ketahui, orang yang menjalankan ibadah puasa mengalami bau mulut atau halitosis. Hal ini dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dan mengganggu terutama bagi mereka yang harus berinteraksi dengan banyak orang. Dilansir dari Talkmen, berikut ini beberapa cara yang bisa anda lakukan untuk mengatasi bau mulut saat berpuasa.
1. Hindari makanan berlemak dan berbau menyengat saat sahur
Salah kaprah yang mungkin masih sering dilakukan orang adalah makan sebanyak-banyaknya saat sahur agar tubuh memiliki cadangan energi yang cukup selama berpuasa. Mengapa salah, karena justru dengan asupan makanan yang berlebihan saluran pencernaan akan bekerja ekstra keras menguraikan zat-zat makanan pada pagi hari sehingga tubuh akan cepat lesu dan enzim dari lambung mengeluarkan gas yang berbau tidak sedap. Hindari makanan-makanan berlemak, berminyak, dan berbau menyengat saat santap sahur. Mengonsumsi daging bersantan, bawang putih, petai, atau terlalu pedas akan menimbulkan nafas yang tidak sedap saat berpuasa. Cobalah untuk mengalihkan santapan sahur dengan sajian yang lebih ringan dan menyehatkan.
2. Buah, sayuran, dan gandum: tepat untuk santap sahur
Anda tidak perlu ketakutan tubuh akan lemas dengan menikmati buah, sayur, dan gandum saat sahur tiba. Ketiga jenis makanan ini berfungsi untuk mengatur kinerja pencernaan lebih baik lagi dan mendukung proses detoksifikasi tubuh saat berpuasa. Jika Anda tidak terlalu menyukai makanan yang terbuat dari gandum seperti roti, oatmeal, atau sereal, Anda boleh saja mengonsumsi makanan lain. Nasi dengan lauk seperti ayam yang dimasak sederhana cukup untuk menjadi cadangan energi dibarengi dengan asupan lain yaitu buah dan sayur. Buah dan sayur akan menyeimbangkan proses metabolisme tubuh dan menjaga kondisi enzim pencernaan sehingga tidak menimbulkan gas tidak sedap yang akan menimbulkan bau mulut.
3. Air putih: senyawa multi fungsi
Daripada Anda sibuk menyiapkan kopi atau minuman lain, perbanyaklah minum air putih sebelum melakukan ibadah puasa. Air putih akan membantu proses netralisasi makanan yang masuk pada saat sahur dan memperlancar proses pencernaan. Minuman pekat lain seperti kopi atau sirup tidak dianjurkan untuk diminum saat sahur, karena kandungan yang terdapat di dalam kopi misalnya, dapat meningkatkan asam lambung dan menyebabkan nafas yang tidak sedap saat kondisi mulut dalam keadaan kering. Meminum sari buah-buahan atau teh lebih dianjurkan karena tidak memiliki kepekatan yang dapat mempengaruhi keasaman mulut dan enzim pencernaan.
4. Rutin berkumur di siang hari
Asalkan tidak ada niat untuk mencuri-curi kesempatan menenggak air di saat berpuasa, berkumur untuk menjaga kesegaran nafas boleh saja dilakukan. Bawalah larutan penyegar mulut atau larutan tradisional yang Anda buat sendiri saat beraktifitas. Saat harus bertemu klien penting atau menghadiri suatu pertemuan, Anda akan tetap percaya diri meskipun sedang berpuasa. Nafas tetap segar, pikiran tetap cemerlang, dan badan terus fit tanpa Anda harus khawatir nafas tidak sedap akan mengganggu orang-orang di sekitar!
5. Berkumur dengan larutan tradisional
Sebetulnya Anda juga bisa memanfaatkan jenis larutan tradisional yang dapat dibuat sendiri dan caranya pun cukup mudah. Daun sirih merupakan salah satu jenis tumbuhan yang bermanfaat untuk menghilangkan bau mulut dan menyegarkan nafas. Caranya pun cukup simpel, rebus satu genggam daun sirih hingga airnya berwarna kecokelatan, kemudian biarkan dingin. Saat Anda selesai menyikat gigi, kumurlah dengan rebusan air daun sirih ini selama sekitar satu menit. Rasakan jika daun sirih cukup efektif untuk menyegarkan nafas selama satu hari penuh. Jika perlu, Anda dapat menempatkan larutan daun sirih tadi dalam kemasan dan berkumur kembali saat siang hari untuk menjaga kesegaran nafas saat berpuasa.
6. Sikat gigi dan berkumur dengan larutan penyegar mulut
Ini memang wajib dilakukan saat Anda akan melakukan ibadah puasa dan di tengah harinya. Sikatlah gigi secara lebih mendetail dari biasanya terutama pada bagian sela-sela gigi dan lidah. Jika perlu, gunakan dental floss atau benang gigi untuk mengoptimalkan kebersihan gigi. Setelah itu, berkumurlah dengan mouthwash atau larutan penyegar mulut untuk membasmi kuman-kuman yang tersisa. Banyak pilihan jenis larutan mouthwash yang tersedia di pasaran, namun ada baiknya Anda memilih jenis larutan yang original atau tidak mengandung jenis rasa apapun. Larutan mouthwash yang tidak mengandung rasa akan lebih optimal saat membersihkan mulut karena tidak meninggalkan rasa manis yang dapat bercampur dengan bakteri di mulut sehingga kembali menyebabkan nafas tidak segar.
7. Minum teh hijau tanpa gula saat berbuka puasa
Teh hijau tanpa gula bagus dikonsumsi saat berbuka puasa karena teh hijau diketahui memiliki kandungan zat polyphenol yang dapat membantu membunuh bakteri yang menyebabkan bau mulut. Selain itu, kurangi makanan yang mengandung banyak gula. Makanan manis harus kita hindari karena bisa menyebabkan nyeri pada gigi yang berlubang sehingga dapat menimbulkan bau mulut.
Tips-Tips Menjaga Kesegaran Nafas Saat Berpuasa
Sebetulnya itu bukanlah satu hal yang ditakuti, melainkan tubuh sedang melakukan proses adaptasi menghadapi sistem pola makan baru sambil melakukan perbaikan pada alur metabolisme. Tidak hanya stigma badan lemas dan cepat letih yang salah dipersepsikan orang saat berpuasa, namun juga masalah bau mulut yang cukup mengganggu. Sebetulnya bau mulut saat berpuasa itu terjadi akibat kondisi pencernaan yang kosong sehingga mempengaruhi pengeluaran gas pada mulut. Oleh karena itulah, penting bagi Anda yang melaksakan ibadah puasa untuk memperhatikan pola asupan makanan yang tepat terutama saat santap sahur. Beberapa jenis makanan memang "pantang" untuk disantap sebelum manjalankan ibadah puasa karena akan mengurangi kesegaran nafas dan menimbun kuman penyebab bau mulut. Selain itu, menjaga kebersihan mulut setelah sahur dan saat berpuasa juga penting dilakukan agar tingkat keasaman mulut tetap stabil dan nafas segar tetap terjaga.
Seperti yang kita ketahui, orang yang menjalankan ibadah puasa mengalami bau mulut atau halitosis. Hal ini dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dan mengganggu terutama bagi mereka yang harus berinteraksi dengan banyak orang. Dilansir dari Talkmen, berikut ini beberapa cara yang bisa anda lakukan untuk mengatasi bau mulut saat berpuasa.
1. Hindari makanan berlemak dan berbau menyengat saat sahur
Salah kaprah yang mungkin masih sering dilakukan orang adalah makan sebanyak-banyaknya saat sahur agar tubuh memiliki cadangan energi yang cukup selama berpuasa. Mengapa salah, karena justru dengan asupan makanan yang berlebihan saluran pencernaan akan bekerja ekstra keras menguraikan zat-zat makanan pada pagi hari sehingga tubuh akan cepat lesu dan enzim dari lambung mengeluarkan gas yang berbau tidak sedap. Hindari makanan-makanan berlemak, berminyak, dan berbau menyengat saat santap sahur. Mengonsumsi daging bersantan, bawang putih, petai, atau terlalu pedas akan menimbulkan nafas yang tidak sedap saat berpuasa. Cobalah untuk mengalihkan santapan sahur dengan sajian yang lebih ringan dan menyehatkan.
2. Buah, sayuran, dan gandum: tepat untuk santap sahur
Anda tidak perlu ketakutan tubuh akan lemas dengan menikmati buah, sayur, dan gandum saat sahur tiba. Ketiga jenis makanan ini berfungsi untuk mengatur kinerja pencernaan lebih baik lagi dan mendukung proses detoksifikasi tubuh saat berpuasa. Jika Anda tidak terlalu menyukai makanan yang terbuat dari gandum seperti roti, oatmeal, atau sereal, Anda boleh saja mengonsumsi makanan lain. Nasi dengan lauk seperti ayam yang dimasak sederhana cukup untuk menjadi cadangan energi dibarengi dengan asupan lain yaitu buah dan sayur. Buah dan sayur akan menyeimbangkan proses metabolisme tubuh dan menjaga kondisi enzim pencernaan sehingga tidak menimbulkan gas tidak sedap yang akan menimbulkan bau mulut.
3. Air putih: senyawa multi fungsi
Daripada Anda sibuk menyiapkan kopi atau minuman lain, perbanyaklah minum air putih sebelum melakukan ibadah puasa. Air putih akan membantu proses netralisasi makanan yang masuk pada saat sahur dan memperlancar proses pencernaan. Minuman pekat lain seperti kopi atau sirup tidak dianjurkan untuk diminum saat sahur, karena kandungan yang terdapat di dalam kopi misalnya, dapat meningkatkan asam lambung dan menyebabkan nafas yang tidak sedap saat kondisi mulut dalam keadaan kering. Meminum sari buah-buahan atau teh lebih dianjurkan karena tidak memiliki kepekatan yang dapat mempengaruhi keasaman mulut dan enzim pencernaan.
4. Rutin berkumur di siang hari
Asalkan tidak ada niat untuk mencuri-curi kesempatan menenggak air di saat berpuasa, berkumur untuk menjaga kesegaran nafas boleh saja dilakukan. Bawalah larutan penyegar mulut atau larutan tradisional yang Anda buat sendiri saat beraktifitas. Saat harus bertemu klien penting atau menghadiri suatu pertemuan, Anda akan tetap percaya diri meskipun sedang berpuasa. Nafas tetap segar, pikiran tetap cemerlang, dan badan terus fit tanpa Anda harus khawatir nafas tidak sedap akan mengganggu orang-orang di sekitar!
5. Berkumur dengan larutan tradisional
Sebetulnya Anda juga bisa memanfaatkan jenis larutan tradisional yang dapat dibuat sendiri dan caranya pun cukup mudah. Daun sirih merupakan salah satu jenis tumbuhan yang bermanfaat untuk menghilangkan bau mulut dan menyegarkan nafas. Caranya pun cukup simpel, rebus satu genggam daun sirih hingga airnya berwarna kecokelatan, kemudian biarkan dingin. Saat Anda selesai menyikat gigi, kumurlah dengan rebusan air daun sirih ini selama sekitar satu menit. Rasakan jika daun sirih cukup efektif untuk menyegarkan nafas selama satu hari penuh. Jika perlu, Anda dapat menempatkan larutan daun sirih tadi dalam kemasan dan berkumur kembali saat siang hari untuk menjaga kesegaran nafas saat berpuasa.
6. Sikat gigi dan berkumur dengan larutan penyegar mulut
Ini memang wajib dilakukan saat Anda akan melakukan ibadah puasa dan di tengah harinya. Sikatlah gigi secara lebih mendetail dari biasanya terutama pada bagian sela-sela gigi dan lidah. Jika perlu, gunakan dental floss atau benang gigi untuk mengoptimalkan kebersihan gigi. Setelah itu, berkumurlah dengan mouthwash atau larutan penyegar mulut untuk membasmi kuman-kuman yang tersisa. Banyak pilihan jenis larutan mouthwash yang tersedia di pasaran, namun ada baiknya Anda memilih jenis larutan yang original atau tidak mengandung jenis rasa apapun. Larutan mouthwash yang tidak mengandung rasa akan lebih optimal saat membersihkan mulut karena tidak meninggalkan rasa manis yang dapat bercampur dengan bakteri di mulut sehingga kembali menyebabkan nafas tidak segar.
7. Minum teh hijau tanpa gula saat berbuka puasa
Teh hijau tanpa gula bagus dikonsumsi saat berbuka puasa karena teh hijau diketahui memiliki kandungan zat polyphenol yang dapat membantu membunuh bakteri yang menyebabkan bau mulut. Selain itu, kurangi makanan yang mengandung banyak gula. Makanan manis harus kita hindari karena bisa menyebabkan nyeri pada gigi yang berlubang sehingga dapat menimbulkan bau mulut.
No comments:
Post a Comment