7/02/2014

27 Spesies Hewan Purba yang Menakjubkan

27 Spesies Hewan Purba yang Menakjubkan -
unikposts -
Biasanya jika kita ingin melihat hewan purba, maka kita hanya akan melihatnya dalam bentuk fosil karena hewan purba itu sudah punah jutaan tahun yang lalu. Meski berbentuk gambar, tapi akurasi gambar tersebut tidak bisa diyakini kebenarannya. Sebab itu hanya imajinasi oleh pembuat gambar. Meski demikian, kita tidak akan pernah tahu seperti apa hewan-hewan yang hidup pada ribuan atau jutaan tahun yang lalu, jika saja para ilmuwan tidak menemukan fosil-fosil mereka di berbagai tempat, di berbagai belahan dunia. 
27 Spesies Hewan Purba yang Menakjubkan
27 Spesies Hewan Purba yang Menakjubkan
Dari hasil penemuan-penemuan itu, kita tahu bahwa hewan zaman dulu beda dengan hewan masa kini, meski ada pendapat bahwa hewan zaman dulu merupakan nenek moyang hewan masa kini. Bagi sebagian orang, bahkan ilmuwan, hewan-hewan itu menakjubkan dan tak terbayangkan jika mereka tetap hidup saat ini. Berikut 27 spesies hewan purba menakjubkan di dunia yang dirangkum dari berbagai sumber termasuk Wikipedia.

Smilodon
Smilodon sering disebut kucing bertaring tajam, tapi ada yang salah menyebutkannya sebagai harimau bergigi pedang. Smilodon adalah keluarga machairodonts yang telah punah, dan merupakan hewan endemik Amerika Utara dan Selatan yang hidup pada periode Pleistosen. Julukan "gigi pedang" mengacu pada gigi taring di rahang atasnya yang ekstra panjang, meski hewan ini sebenarnya tidak memiliki kaitan keluarga dengan harimau yang berasal dari subfamili Pantherinae, sementara Smilodon dari subfamili Machairodontinae.

Keberadaan smilodon dipublikasikan oleh pelukis naturalis yang juga paleontolog Denmark, Peter Wilhelm Lund, pada 1841 setelah dia menemukan sejumlah fosil dari hewan-hewam di gua-gua dekat kota kecil Lagoa Santa, di negara bagian Minas Gerais, Brasil. Smilodon memiliki beberapa spesies, tapi hanya tiga yang diakui berdasarkan bukti genetik yang menunjukkan bahwa anggota genus ini merupakan garis keturunan utama kucing modern (subfamili Felinae). Yang pertama adalah Smilodon gracilis yang hidup 2,5 juta - 500 ribu tahun lalu. Ini spesies terkecil dan paling awal, dengan berat antara 55-100 kilogram. Smilodon jenis ini merupakan penerus Megantereon di Amerika Utara, sehingga ada dugaan bahwa Smilodon ini merupakan hasil evolusi Megantereon.

Sementara yang kedua Smilodon fatalis. Hidup antara 1,6 juta -10 ribu tahun lalu, dan merupakan hasil evolusi Smilodon gracilis. Dari Amerika Utara dan Selatan, hewan ini "menyerbu" Amerika bagian barat sebagai bagian dari Great American Interchange. Ada yang menganggap Smilodon californicus dan Smilodon floridanus yang tak diakui sebagai spesies smilodon asli, merupakan subspesies dari Smilodon fatalis . Dan yang ketiga Smilodon populator. Kucing purba ini hidup antara 1 juta-10.000 tahun lalu di bagian timur Amerika Selatan. Smilodon rata-rata memiliki bobot sekitar 250 kilogram, namun meski bertaring tajam, Smilodon fatalis memiliki gigitan yang lebih lemah dari singa modern.

Darwinopterus
Darwinopterus adalah genus dari pterosaurus, ditemukan di Cina dan dinamai oleh ahli biologi Charles Darwin. Hewan ini merupakan reptil terbang dan merupakan predator di udara. Mangsanya mamalia dan dinosaurus bertubuh kecil. Darwinopterus hidup pada periode Jurrasic (sekitar 160 juta tahun lalu). Dari 30-40 spesimen yang semuanya ditemukan di Formasi Tiaojishan, China, diketahui kalau hewan ini memiliki tiga spesies yang berbeda, yang dicirikan berdasarkan pada ukuran tubuh dan bentuk giginya. Yakni darwinopterus modularis yang memiliki tengkorak berukuran panjang, darwinopterus linglongtaensis yang memiliki tengkorak yang lebih pendek, dan darwinopterus robustodens yang memiliki gigi amat kuat. 

Ilmuwan menduga, adanya tiga jenis hewan ini diyakini sebagai pertanda bahwa ketiganya hidup di relung ekologi yang berbeda, dan darwinopterus modularis merupakan hewan dari genus pterosaurus generasi pertama yang kemudian berevolusi menjadi darwinopterus linglongtaensis. dan darwinopterus linglongtaensis berevolusi lagi menjadi darwinopterus robustodens. Meski demikian, secara umum darwinopterus memiliki ciri khas berupa tulang hidung yang tipis, tulang pinggul yang memanjang (Illium), dan antara gigi yang satu dengan gigi yang lain pada rahang, terdapat jarak, sementara di ujung rahang terdapat gigi yang panjang, lebih panjang dari gigi-gigi yang lain. Selain itu, hewan ini memiliki tulang tangan yang relatif pendek, bahkan lebih pendek dari tulang paha, namun memiliki ekor yang panjang, dan memiliki lebih dari 20 ruas tulang belakang.

Indohyus
Indohyus "babi India", adalah genus dari artiodaktil digitigrade yang telah punah dan dikenal dari fosil Eosen di Asia. Mereka adalah kerabat dekat ikan paus. Babi India dari keluarga artiodaktil yang telah punah ini hidup di wilayah yang kini menjadi negara India, tepatnya di Pegunungan Himalaya, pada periode Eosen (sekitar 48 jutaan tahun yang lalu). Hewan mirip rusa kecil ini merupakan kerabat dekat ikan paus. Fosil hewan ini ditemukan di antara batu-batu di Kashmir oleh ahli geologi India A Rao Ranga, dan selama lebih dari 30 tahun dia mencoba membongkar batu-batu itu agar fosil dapat diangkat secara utuh. Sayang, hingga sang ilmuwan meninggal, usahanya belum selesai. Kemudian istri Rao menyerahkan penemuan itu kepada Profesor Thewissen, dan saat pengerjaan menyingkirkan batu-batu dilanjutkan, salah seorang teknisi mengalami kejadian yang membuat salah satu tengkorak fosil itu pecah. 

Dari tengkorak ini mereka menemukan kalau struktur telinga hewan ini terbentuk dari tulang ectotympanic, tapi dalam bentuk yang sangat tidak biasa karena mirip tengkorak paus dan Pakicetus. Dengan ukuran tubuh seperti seekor racoon atau kucing lokal India, ciri-ciri ikan paus yang dimiliki binatang mirip rusa ini menunjukkan tanda-tanda adaptasi terhadap kehidupan di air. Terutama dari lapisan tulangnya yang berat dan tebal, mirip tulang kuda nil modern. Ketebalan dan bobot tulang ini mengurangi daya apung Indohyus, sehingga hewan-hewan ini dapat tinggal di bawah air. Ini menunjukkan strategi bertahan mirip dengan pelanduk Afrika modern atau chevrotain air yang ketika terancam oleh burung pemangsa, menyelam ke dalam air untuk bersembunyi di dasarnya.

Troodon
Troodon adalah dinosaurus kecil yang mirip burung dari periode kapur akhir. Ditemukan pada tahun 1855 dan merupakan salah satu dinosaurus yang ditemukan di Amerika Utara. Troodon merupakan keluarga dinosaurus yang dianggap sebagai salah satu jenis dinosaurus yang memiliki otak luar biasa brilian alias amat cerdas. Hewan ini hidup pada akhir periode Cretaceous (sekitar 75 - 65 juta tahun yang lalu). Kecerdasan hewan ini terindetinfikasi dari ukuran otaknya yang luar biasa besar, melebihi otak manusia, namun untuk ukuran tubuh, hewan ini termasuk berukuran mini dibanding jenis dinosaurus yang lain, karena Troodon hanya memiliki panjang 2,4 - 3,5 meter, tinggi sekitar 1,7 meter dan bobot 55 kilogram. Troodon memiliki leher panjang, gigi gerigi yang tajam, bermata besar yang agak menonjol, dan memiliki lengan panjang yang dapat melipat seperti sayap burung. 

Dengan ukuran mata yang besar, sehingga mereka memiliki penglihatan yang amat tajam, dan hewan ini juga ditengarai memiliki indera penciuman yang amat baik. Troodon termasuk predator. Kecerdasan otak, ketajaman penglihatan dan penciumannya, membuat "hewan kecil" ini termasuk yang amat berbahaya di zamannya. Apalagi karena hewan ini dapat berlari dengan sangat cepat. Jika Anda pernah menonton film Jurassic Park, Anda dapat melihat betapa sulitnya untuk lolos dari hewan ini jika telah menjadi target buruannya. Troodon juga termasuk jenis hewan theropoda. Ada bukti bahwa Dinosaurus "kecil" berbulu ini merawat sendiri anak-anaknya setelah sang anak menetas dari telur, dan jika kepepet, hewan ini bisa saja memakan telur dinosaurus lain.

Limusaurus
Limusaurus "lumpur kadal", adalah genus dari dinosaurus theropoda ompong herbivora dari Jurassic (tahap Oxfordian) Formasi Atas Shishou di Junggar Basin Cina barat. Dari penemuan fosilnya, hewan ini diketahui memiliki tiga jari pada tangannya yang digunakan untuk membantunya berdiri dari posisi berbaring. Limusaurus termasuk keluarga dinosaurus theropoda herbivora (pemakan tumbuhan) yang hidup pada periode Jurassic, dan hidup di kawasan yang kini menjadi wilayah Asia Timur, termasuk China. Dari lokasi temuan fosilnya, para ilmuwan menduga kalau ketika jenis hewan ini masih hidup, Asia masih terhubung dengan benua-benua lain, dan belum dipisahkan lautan seperti saat ini.

Selain itu, muncul dugaan bahwa hewan ini merupakan bentuk transisi dari evolusi keluarga dinosaurus ke bentuk hewan bersayap modern. Limusaurus bertubuh kecil dan langsing, dengan panjang sekitar 1,7 meter. Penemuan fosil hewan ini merupakan penemuan hewan ceratosaur pertama dari Asia Timur, yang membuka pengetahuan tentang adanya makhluk ini di zaman prasejarah. Sekaligus memberi pengetahuan kalau karakteristik hewan ini memiliki banyak kesamaan dengancoelophysoids dan tetanurans. Bahkan bentuk fisik hewan ini memunculkan kesimpulan bahwa Limusaurus memiliki hubungan genus yang erat dengan Ceratosauria clades danTetanurae.

Glypto Armadillo (Glyptodon)
Glyptodon adalah mamalia besar lapis baja keluarga Glyptodontidae, kerabat dari armadillo yang hidup pada zaman Pleistosen. Kerabat dekat armadillo modern ini hidup pada periode Pleitosan (sekitar 18 juta tahun yang lalu). Ukurannya luar biasa besar, sebab panjang tubuhnya bisa lebih dari 3,3 meter, dan berat mencapai 4 ton. Binatang dari keluarga Glyptodontidae ini mirip kura-kura yang tubuhnya "dikungkung", dan merupakan hewan herbivora. Ia memakan rumput dan tanaman lain yang tumbuh di dekat sungai dan aliran air yang kecil.

Cangkang pelindung glyptodon terdiri dari lebih dari lempeng tulang tebal yang disebut osteoderms atau scutes. Setiap spesies hewan ini memiliki pola osteoderm yang berbeda-beda dan unik. Meski cangkang ini merupakan perlindungan lapis baja, namun glyptodon tidak bisa menarik kepalanya ke dalam, tidak seperti kebanyakan kura-kura. Namun demikian, mereka memiliki pelindung kepala berupa "topi" dari tulang yang berada di atas tengkorak kepala, dan mereka juga memiliki cincin tulang untuk perlindungan. Hewan ini diketahui hidup di Pegunungan Andes, Chili.

Woolly Rhinoceros
Badak berbulu wol adalah spesies badak yang telah punah yang biasanya ditemukan di benua Eropa dan Asia bagian utara. Badak ini memiliki tubuh yang panjang dan kaki yang pendek. Tanduk depan badak ini tertutupi oleh kulit yang tebal dan berbulu. Kerabat badak modern ini diketahui hidup di wilayah yang kini menjadi negara Inggris dan Thuringia Utara di Jerman. Fosilnya antara lain ditemukan di Staffordshire, Inggris, pada 2002. Berbeda dengan badak modern, badak purba ini memiliki bulu yang amat tebal karena lingkungan di daerah dimana hewan ini hidup, tidak seperti saat ini.

Jika musim dingin tiba, suhu turun hingga -22 derajat Celcius. Sementara ketika musim panas tiba, udara menjadi begitu kering dan panas, melebihi panasnya udara di abad modern. Wooly Rhinoceros diduga punah sekitar 42 ribu tahun yang lalu. Dari gigi-giginya yang tajam, hewan ini diduga termasuk hewan karnivora dan masuk golongan predator. Belum diketahui dengan persis apa penyebab matinya badak-badak purba ini, sebab ilmuwan tidak menemukan jejak penyakit atau perburuan pada fosilnya. Hewan ini mati akibat suatu kejadian yang belum diketahui penyebabnya.

Haast's Eagle
Haast's Eagle atau Elang haast, adalah salah elang raksasa yang sekarang telah punah dan dulunya hidup di Pulau Selatan, Selandia Baru. Binatang ini juga dikenal sebagai Elang Harpagornis yang merupakan elang terbesar yang pernah hidup. Hewan dari keluarga Harpagornis moorei ini merupakan spesies elang besar yang pernah hidup di Pulau Selatan Selandia Baru. 

Mangsa mereka terutama burung terbang raksasa yang disebut moa, yang tidak dapat mempertahankan diri dari kemampuan terbang elang ini yang bisa mencapai 80 kilometer per jam, dan kekuatan cengkeraman jari-jari kakinya. Elang haast merupakan elang terbesar yang diketahui pernah hidup di Bumi. Ukuran tubuhnya itu melebihi ukuran burung nasar modern yang terbesar. Hewan ini memiliki lebar sayap yang panjangnya proporsional, tetapi relatif pendek untuk ukuran tubuh mereka. Jika diukur, panjang sayapnya 2,6 - 3 meter.

Giant Ape
Giant Ape atau Gigantopithecus adalah sebuah genus punah dari kera di tempat yang sekarang Nepal, China, India, dan Vietnam. Kera purba ini memiliki watak campuran antara gorila dan simpanse. Fosilnya yang ditemukan di Kongo, Afrika, menunjukkan kalau ketika mati, umur kera itu sekitar 200 ribu tahun dari sekarang. Kera purba ini bertubuh luar biasa besar, yakni mencapai tinggi 10 meter saat berdiri, dan memiliki bobot hingga 2.400 kilogram.

Para ilmuwan meyakini, jika kera raksasa ini lebih dulu ada di Bumi dibanding manusia, karena berdasarkan berbagai artefak dan fosil yang ditemukan yang berkenaan dengan manusia, seperti musik, gambar, jarum dan "alat -alat canggih" lainnya, manusia baru muncul sekitar 50 ribu tahun yang lalu.

Mammoth
Mammoth atau Mamut adalah genus gajah purba yang telah punah. Ukuran tubuhnya lebih besar daripada gajah normal yang ada di dunia saat ini. Gadingnya melingkar membentuk kurva ke arah dalam dan, dalam spesies utara, dengan rambut panjang. Hewan ini juga bergading melengkung dan memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dari mastodon, karena Mamut dapat memiliki tinggi hingga 4 meter dan bobot hingga 12 ton. Hewan yang dijadikan karakter utama dalam film kartun Ice Age ini punah sekitar 10 ribu tahun yang lalu.

Hingga kini para ilmuwan belum yakin bahwa hewan ini punah akibat perubahan iklim yang ekstrem seperti berakhirnya Zaman Es, atau akibat perburuan oleh manusia. Bahkan ada beberapa ilmuwan yang berpikir bahwa hewan ini punah akibat jatuhnya meteor yang juga diduga menjadi penyebab punahnya dinosaurus. Diperkirakan Mamut hidup dari periode Pliosen (sekitar 5 juta tahun yang lalu) hingga periode Holocene (sekitar 4.500 tahun yang lalu) di Eropa, Asia, dan Amerika Selatan yang meliputi hingga wilayah Meksiko. Mammoth merupakan anggota keluarga Elephantidae yang merupakan nenek moyang gajah modern.

Cave Bears
Cave Bears atau Beruang gua (Ursus spelaeus), adalah spesies beruang yang hidup di Eropa selama Pleistosen dan menjadi punah pada awal Maksimum Es Terakhir, sekitar 27.500 tahun yang lalu. Meski keluarganya yang hidup di abad modern termasuk hewan pemakan daging (karnivora), beruang yang diduga punah pada 27.500 tahun yang lalu ini merupakan hewan pemakan tumbuhan (herbivora). Dari fosil yang ditemukan, hewan ini hidup di gua-gua di sepanjang wilayah barat Benua Eropa, dari Spanyol hingga Pegunungan Ural di Rusia. Sebagaimana layaknya hewan purba, European Cane Bears memiliki tubuh teramat besar. Bobotnya bahkan dapat mencapai 1.000 pon atau 2.000 kilogram.

Semula, para pakar paleontologi menduga hewan ini punah sekitar 30.000 tahun yang lalu, namun penggunaan radiokarbon untuk meneliti fosil-fosilnya, menemukan fakta baru bahwa hewan jenis ini punah 3.000 tahun lebih lambat dari perkiraan semula. Punahnya hewan ini akibat perubahan lingkungan yang ekstrim yang memicu datangnya zaman es. Suhu yang turun hingga melampaui titik beku, membuat European Cave Bears kehilangan makanan dan tak dapat bertahan hidup. Selain itu, mereka juga diduga menjadi korban perburuan manusia Neanderthal, manusia purba yang hidup di zaman itu.

Hurdia Victoria
Hurdia victoria adalah spesies yang telah punah dari anomalocaridid ​​yang hidup 505 juta tahun yang lalu selama Periode Kambrium. Mereka adalah bagian dari garis keturunan leluhur yang menyebabkan Arthropoda dan terkait dengan Anomalocaris. Hewan ini termasuk spesies anomalocaridid yang telah punah dan hidup pada periode Cambrian (sekitar 505 juta tahun lalu). Hewan ini diduga kuat merupakan nenek moyang Arthropoda modern dan masih memiliki garis keturunan dengan Anomalocaris. 

Hurdia merupakan salah satu organisme kambrium terbesar yang hidup di lautan. Panjangnya bisa mencapai sekitar 50 sentimeter. Kepalanya memiliki sepasang cakar besar dan berduri, yang berfungsi untuk menyekop makanan untuk dimasukkan ke mulutnya. Hurdia juga memiliki tempurung berongga di depan kepalanya, yang hingga kini masih belum diketahui apa fungsinya, namun diyakini tak dapat dijadikan sebagai alat pertahanan diri karena tempurung berongga tersebut memiliki dasar yang lunak. Hurdia termasuk hewan predator, atau mungkin juga pemulung. Bentuk cakarnya yang lebih sederhana dibanding Anomalocaris, menunjukkan bahwa hewan ini memangsa korban yang lebih lemah darinya.

Pseudotoothed Birds
Pelagornithidae, juga disebut pelagornithidae, dontorns semu, burung tulang-bergigi, burung bergigi palsu atau burung gigi palsu, adalah keluarga prasejarah burung laut besar. Sisa-sisa fosil mereka telah ditemukan di seluruh dunia. Bayangkanlah jika burung yang hidup saat ini memiliki tubuh seukuran tubuh pesawat Cessna, pesawat kecil dalam industri pesawat terbang. Mengerikan bukan? Pseudotoothed Birds hidup di awal periode Paleosen hingga akhir periode Eosen (sekitar 50 juta tahun lalu). 

Burung raksasa ini diyakini merupakan salah satu nenek moyang burung modern yang kita kenal saat ini, dan hidup di wilayah-wilayah yang kini menjadi wilayah Inggris, tapi berkelana hingga wilayah-wilayah yang kini menjadi wilayah Maroko dan Kazakhstan. Burung dari keluarga Odontopterygiformes ini memiliki kepala dan leher mirip angsa, namun bergigi. Bentangan sayapnya bisa mencapai 2 - 3 meter. Burung ini diketahui gemar terbang di atas samudera dan juga mencari mangsa di lautan seperti burung camar modern.

Leviathan Melvillei
Melvillei Livyatan adalah spesies yang telah punah dari paus physeteroid, dan hidup pada zaman Miosen, sekitar 12 - 13 juta tahun yang lalu. Nenek moyang paus modern ini punah sekitar 25 juta tahun lalu. Berbeda dengan paus yang saat ini kita kenal, yang terkesan lembut dan tak berbahaya, Leviathan Melvillei merupakan predator berbahaya dengan gigi-gigi yang mengerikan dan mata besar yang diduga menjadi indera terbaiknya saat berburu mangsa. Dari fosilnya yang ditemukan dilepas pantai Peru pada Juni 2010.

Diketahui kalau tengkorak ikan ini memiliki panjang 3 meter, sementara panjang tubuhnya bisa mencapai 18 meter. Oleh ilmuwan, paus raksasa ini dinamai Leviathan Melvillei, diambil dari nama Herman Melville, penulis novel fiksi Moby Dick. Rahang kiri dan kanannya dilengkapi gigi-gigi yang tajam dan runcing, yang panjangnya mencapai 36 sentimeter, sementara gigi-gigi di rahang depan atas dan depan bawahnya mencapai 12 sentimeter. Diduga hewan ini tak hanya memangsa hewan lain yang selautan dengannya, tetapi juga memangsa sesamanya.

Dunkleosteus Terrelli
Dunkleosteus yang berarti 'tulang satu Dunkle', merupakan salah satu Placoderm terbesar sepanjang masa dan satu dari ikan karnivora terkuat di dunia. Dunkleosteus berasal dari Amerika Serikat pada zaman Devonian dan tinggal di perairan sedang dan dalam yang kaya akan mangsa semacam amfibi, crustacea, moluska dan bahkan ikan lain. Para ilmuwan menduga kalau ikan prasejarah ini merupakan raja para binatang yang hidup 400 juta tahun lalu, karena ukurannya yang luar biasa, yakni bisa mencapai panjang 33 meter dan bobot 4 ton, serta dapat memangsa dua ekor hiu modern. 

Ikan purba ini merupakan salah satu dari keluarga placoderma arthrodire terbesar yang pernah hidup pada periode akhir Devon (sekitar 380-360 juta tahun lalu), dan merupakan predator puncak hypercarnivorous. Pada awalnya Dunkleosteus dimasukkan dalam keluarga dinichthyidae, keluarga yang sebagian besar merupakan arthrodires karnivora seperti gorgonichthys. Namun pendalaman terhadap detil fosil hewan ini yang ditemukan di Amerika Utara, Polandia, Belgia dan Maroko, membuatnya dimasukkan dalam keluarga arthrodire pachyosteomorph.

Giganotosaurus
Giganotosaurus carolinii adalah sejenis dinosaurus. Dari segi bentuk tubuh, jenis ini amat mirip dengan Tyrannosaurus rex, tetapi ukurannya sekitar 2 atau 3 meter lebih besar daripada Tyrannosaurus rex. Hewan ini merupakan keluarga dinosaurus pemakan daging dengan tubuh terbesar di zamannya, yakni di akhir periode Mesozoic (sekitar 97 juta tahun lalu). Hewan ini bisa memiliki panjang hingga 55 meter dan berat lebih dari 8 ton. Hewan ini menjelajahi kawasan berawa-rawa yang kini menjadi wilayah Amerika Selatan. 

Sebelum fosil hewan ini ditemukan, para ilmuwan meyakini bahwa Tyrannosaurus rexadalah "raja para dinosaurus" karena dinosaurus pemakan daging (karnivora) ini memiliki tubuh paling besar dari semua fosil dinosaurus yang ditemukan sebelumnya. Giganotosaurus berjalan tegak dengan dua kaki belakang besar dan kuat. Namun demikian, hewan ini diyakini termasuk hewan yang cukup tangkas dalam bergerak karena ekornya yang tipis dan runcing yang ditengarai digunakan untuk mengatur keseimbangan tubuh dan untuk membantunya bergerak dengan cepat. Hewan ini diperkirakan dapat berlari dengan kecepatan 31 meter per jam, relatif cukup cepat untuk hewan berukuran seperti dirinya.

Camarasaurus
Nama hewan ini berarti 'kadal bilik' karena tulang hewan ini memiliki ruang berongga. Camarasaurus merupakan keluarga dinosaurus herbivora yang umum disebut dinosaurus sauropoda, dan berkaki empat. Ini adalah yang paling umum dari sauropoda raksasa dapat ditemukan di Amerika Utara. Fosilnya ditemukan di Formation Morrison of Colorado dan Utah, Amerika Serikat. Camarasaurus hidup pada periode akhir Jurassic (antara 155 dan 145 juta tahun yang lalu), dan hidup di wilayah yang kini menjadi Gurun Sahara. 

Ukuran panjang maksimum tubuhnya sekitar 15 meter dengan tinggi bisa mencapai 23 meter dan berat maksimum 47 ton. Tengkorak hewan ini melengkung dengan wajah berbentuk persegi dan bermoncong tumpul. Panjang gigi-giginya yang bisa mencapai 19 inci dan berbentuk seperti pahat (spatulate), berderet dengan teratur dan rata pada rahangnya. Sementara tungkai depannya memiliki lima jari dengan cakar yang besar dan tajam. Sama seperti kebanyakan sauropoda, tungkai depan Camarasaurus lebih pendek dibanding yang belakang. Namun demikian, bahunya justru sedikit miring ke belakang.

Macrauchenia
Macrauchenia "llama panjang", adalah, mamalia ungulata berleher panjang yang bermoncong dan berkaki panjang dari Amerika Selatan. Fosil tertua sekitar 7 juta tahun yang lalu. Mereka menghilang dari catatan fosil selama Pleistosen akhir, sekitar 20 ribu - 10 ribu tahun yang lalu. M.patagonica adalah anggota paling terkenal dari keluarga Macrauchenia, dan hanya diketahui dari penemuan fosil di Amerika Selatan, terutama dari Formasi Lujan di Argentina. Spesimen asli ditemukan oleh Charles Darwin selama perjalanan dari Beagle. Dalam kehidupan, Macrauchenia menyerupai unta humpless yang memiliki leher yang pendek, meskipun tidak terkait erat dengan unta atau Proboscideans.

Macrauchenia muncul dalam catatan fosil sekitar 7 juta tahun lalu di amerika Selatan pada zaman Miosen. Macrauchenia memiliki tubuh yang mirip dengan unta dengan kaki kokoh, leher panjang dan kepala yang relative kecil. Hal yang unik dari Macrauchenia adalah hewan ini memiliki belalai seperti yang ada pada gajah namun lebih pendek. Macrauchenia adalah hewan herbivora yang memakan rumput atau daun dari pohon. Para ilmuwan percaya bahwa mereka mengunakan belalainya untuk menangkap daun dan makanan lainnya.

Megapiranha
Ikan karnivora bergigi setajam gergaji ini ditengarai merupakan nenek moyang ikan piranha modern yang hidup di Sungai Amazon, dan hidup pada periode akhir Miosen (antara 8-10 juta tahun lalu). Hewan dari keluarga characin serrasalmid ini telah punah, dan kala masih eksis, diperkirakan dapat hidup dengan tubuh hingga sepanjang 1 meter, atau empat kali lebih panjang dari ikan piranha modern.

Keberadaan ikan ini diketahui setelah fosilnya ditemukan pada 2009 di Argentina. Meskipun fosil yang ditemukan tidak dalam keadaan lengkap, akan tetapi diyakini bahwa hewan ini mematikan sebab memiliki deretan gigi zigzag yang serupa dengan gigi piranha modern. Deretan gigi itu dilengkapi satu baris gigi yang berfungsi untuk memotong mangsanya, dan dua baris gigi yang agaknya berfungsi untuk mengunyah tanaman yang dimakan.

Aerosteon Dinosaur
Aerosteon adalah genus dari allosauroid atau tyrannosauroid theropoda dinosaurus dari periode Cretaceous Akhir dari Argentina. Hewan ini hidup di sebuah wilayah yang kini menjadi negara Argentina. Fosilnya yang diperkirakan berusia 84 juta tahun, ditemukan pada 1996 di Anacleto. Aerosteon dinosaur memiliki beberapa spesies. Salah satunya, dan yang paling dikenal adalah Aerosteon riocoloradensis. Fosilnya ditemukan 1 kilometer di sebelah utara Colorado Río, Provinsi Mendoza. Aerosteon dinosaur memiliki tinggi 9 meter dan memiliki sistem pernapasan yang mirip sistem pernapasan burung, namun termasuk hewan karnivora. Nama Aerosteon berasal dari bahasa Yunani, yakni aer yang berarti udara, dan osteonyang berarti tulang.

Ambulocetus
Ambulocetus adalah cetacean awal yang mampu berjalan dan juga berenang. Mereka hidup pada masa Eosen sekitar 50 - 49 juta tahun lalu. Ambulocetus merupakan fosil peralihan yang menunjukkan bagaimana paus berevolusi dari mamalia darat. Inilah salah satu makhluk purba yang banyak diklaim para penganut Neo-Darwinisme sebagai bukti kuat periode transisi spesies makhluk laut ke darat. Ambulocetus, hewan purba dengan perawakan mirip campuran nenek moyang paus dan berang-berang hidup di wilayah yang kini disebut sebagai Pakistan modern sekitar 50 juta tahun lalu. Dengan wujud seperti buaya sepanjang 3 meter, jelas mamalia ini hidup amfibius (tinggal di dekat air), dan kaki belakangnya beradaptasi lebih baik untuk berenang dibanding berjalan di darat, dan mereka biasa berenang dengan menggerakkan tubuhnya secara vertikal, seperti linsang dan paus.

Chalicotherium
Chalicotherium adalah genus punah dari ungulates bermoncong aneh dari ordo Perissodactyla dan keluarga Chalicotheriidae, ditemukan di Eropa, Afrika, dan Asia selama Oligosen Akhir ke Lower Pliosen, hidup sekitar 24,8 juta tahun lalu. Hewan ini terlihat seperti spesies chalicotherium lainnya yaitu herbivora aneh dengan lengan depan yang panjang mencakar dan berat bantalan gemuk anggota belakang. Chalicotherium merupakan salah satu dari megafauna dari zaman Miosen. Chalicotherium adalah perissodactyl yaitu, mamalia yang berjalan dengan jumlah jari kaki ganjil pada kakinya. Hal yang paling penting tentang Chalicotherium adalah bentuk kaki-kaki depannya secara signifikan lebih panjang dari kaki belakangnya sehingga pada saat ia berjalan sedikit seperti gorilla modern.

Plesiosaurus
Plesiosaurus adalah jenis reptil laut berleher panjang dari ordo plesiosauria yang hidup di air. Termasuk jenis karnivora, karena hidup di air membuatnya harus memakan ikan. Reptil laut bertubuh besar dan bernama latin sauropterygian ini hidup di awal periode Jurassic. Keberadaannya diketahui berdasarkan kerangka yang nyaris utuh yang ditemukan di Inggris. Ketika isu tentang monster di Danau Loch Ness merebak, monster itu sempat diduga merupakan penampakan dari hewan ini, namun para ilmuwan segera membantah karena selain hewan ini telah punah, juga kepalanya lebih kecil dibanding kepala monster Loch Ness yang wujudnya sempat dilihat sejumlah orang, dan bahkan diabadikan dalam sebuah lukisan. Selain itu, plesiosaurus memiliki leher yang panjang dan ramping, tubuh yang lebar seperti penyu, berekor pendek, dan memiliki dua pasangan "dayung besar" yang bentuknya memanjang.

Quetzalcoatlus
Quetzalcoatlus adalah seekor Pterosaur, juga hewan terbang terbesar dalam sejarah. Lebar sayap yang terbesar sepanjang 12 meter. Kehidupannya kira-kira di sekitar pantai, karena bentuk paruhnya yang memungkinkan untuk menangkap ikan. Hewan ini merupakan keluarga pterosaurus pterodactyloid yang hidup di Amerika Utara pada akhir periode Maastrichtian (sekitar 23 juta-65,5 juta tahun lalu), dan merupakan salah satu hewan terbang terbesar yang dikenal hingga saat ini. Hewan ini berleher kaku, namun berparuh sangat tajam. Bentangan sayapnya bisa mencapai 10-11 meter. Meski jago terbang, para ilmuwan meyakini bahwa hewan ini tidak mencari mangsa di udara, melainkan di darat. Mangsanya adalah bayi-bayi dinosaurus, termasuk bayi Tyrannosaurus Rex.

Aquatic Turtles
Odontochelys semitestacea adalah penyu tertua yang pernah ditemukan. Penyu ini merupakan satu-satunya spesies dalam genus Odontochelys dan famili Odontochelyidae. Diperkirakan nenek moyang penyu modern ini hidup sekitar 220 juta tahun lalu di perairan yang kini masuk wilayah China. Tampilan penyu aquatic ini unik, meski memiliki cangkang di perut, namun punggungnya terlihat. Mereka tidak seperti penyu modern yang seluruh tubuhnya dilindungi cangkang, sehingga kaki dan kepalanya bahkan dapat ditarik masuk ke cangkang tersebut. Seperti halnya kura-kura modern, kura-kura purba bernama latin Odontochelys semitestacea ini juga lebih banyak menghabiskan waktu di air. Mereka berenang-renang dan mencari makan di samudera yang luas.

Dino Turkey
Hewan ini mirip kalkun raksasa, namun tidak bisa terbang meski bersayap. Tingginya 2 meter dengan bulu berwarna cerah dan cakar besar seperti cakar burung raksasa. Hewan ini dapat berlari dengan kecepatan hingga 40 kilometer per jam. Menurut para ilmuwan, hewan bernama latin hagryphus giganteus ini sejenis dinosaurus, namun dari kelompok raptor karena juga merupakan hewan pemakan daging (karnivora). Fosil Dino Turkey ditemukan di selatan Utah, Amerika. Binatang purba ini diduga "berkelana" ke New Mexico dari tempat asalnya di Kanada, sekitar 75 juta tahun lalu.

Giant Snake
Di banding masa kini, ular prasejarah berukuran jauh lebih besar. Bahkan ukuran ular dalam film Anaconda tidak seberapa dibanding ukuran tubuh ular-ular purba tersebut. Berdasarkan fosil yang ditemukan para ilmuwan, diketahui kalau ular purba bisa mencapai panjang 13 meter dan berat 1 ton lebih. Wilayah hidupnya di tempat dimana kini menjadi wilayah Amerika Selatan. Diperkirakan, ular-ular ini hidup sekitar 60 juta tahun yang lalu.
27 Spesies Hewan Purba yang MenakjubkanTitle : 27 Spesies Hewan Purba yang Menakjubkan ~ unikposts
Description : Biasanya jika kita ingin melihat hewan purba, maka kita hanya akan melihatnya dalam bentuk fosil karena hewan purba itu sudah punah jutaan ...
Rating : 4.7 stars based on 9887 duration 1 hour 35 minutes lifetime reviews
advertisement

No comments:

|Mobile version|Site Map|Disclaimer|Privacy Policy|Contact Us|TOS|Versi www|
-->