unikposts -
Dessau-Wörlitz Garden Realm, juga dikenal sebagai English Grounds of Wörlitz, adalah salah satu taman Inggris pertama dan terbesar di Jerman juga di dataran Eropa. Taman ini dulunya dikenal dengan Luisium Castle Garden. Diciptakan pada akhir abad ke-18 oleh bangsawan Duke Leopold III dari Anhalt-Dessau (1740-1817). Taman Dessau-Wörlitz di negara bagian Sachsen-Anhalt adalah contoh penataan taman besar cara Inggris di Jerman. Taman itu dibuat seorang bangsawan dan pionir pertamanan. Istana Wörlitz jadi bangunan pertama di taman, dibuat berdasarkan rancangan arsitek Friedrich Wilhelm von Erdmannsdorff. Istana dibuat di jaman Barok yang penuh hiasan dan kemewahan. Sehingga istana tersebut, yang dibuat dengan gaya rumah desa, dianggap sangat sederhana. Sekarang istana Wörlitz dianggap penanda awal masa arsitektur Klasik. Sejak 2002, taman ini masuk warisan budaya dunia UNESCO. Antara lain karena penerapan prinsip humanistik pada desain taman.
By Martin8721 at de.wikipedia [Public domain], from Wikimedia Commons
Sebagaimana dilansir dw.de, di lahan seluas 142 km persegi, bangsawan Leopold Franz dari Anhalt-Dessau menciptakan taman indah yang ketika itu belum ada bandingannya di Jerman. Ia membuatnya selama 40 tahun. Taman yang terletak di tepi sungai Elbe memadukan elemen alam, arsitektur dan seni rupa. Hasilnya yaitu sebuah karya seni yang menakjubkan sampai sekarang.
By Matthias Seifert [Public domain], via Wikimedia Commons
Pulau Stein dengan miniatur gunung Vesuvius serta vila Hamilton adalah pencerminan kesenangan atas Italia. Pulau dengan gua-gua dan jalan beratap melengkung ini adalah tiruan Villa Adriana di Tivoli, dekat Roma. Tetapi vila Hamilton diperuntukkan bagi Duta Besar Inggris dan peneliti Vesuvius, Sir Hamilton, dan mencontoh pemukiman musim panasnya di teluk Napoli.
By Erbanor at de.wikipedia(Original text : Erbanor) [Public domain], from Wikimedia Commons
Rumah bergaya Gotik ini adalah tempat tinggal pribadi bangsawan Leopold Franz, yang ikut merancang. Tapi di sini ia tidak tinggal dengan istrinya Henriette Wilhelmine Luise, melainkan dengan anak tukang kebunnya, Luise Schoch, beserta tiga anak mereka. Ketika menikah, ia berdiri di sebelah kiri Leopold Franz, sehingga menjadi "istri keduanya" dan diterima masyarakat pada zaman itu.
By Zairon (Karya sendiri) [Public domain], via Wikimedia Commons
Bangsawan Leopold Franz menata tamannya dari sungai Elbe. Ia menggunakan anak sungai yang mati, danau dan kanal penghubung sebagai elemen desain. Dulu dan sekarang, naik perahu di sungai adalah cara terbaik untuk menikmati taman. Sebuah perjalanan dengan perahu lamanya 45 menit dan menawarkan pemandangan istimewa.
By Zairon (Karya sendiri) [Public domain], via Wikimedia Commons
Di taman Wörlitz terbentang 19 jembatan. Masing-masing punya desain tersendiri dan jadi gambaran sejarah juga seni pembuatan jembatan. Contohnya, ada jembatan dari besi, jembatan dari rantai yang meniru gaya Asia, dan Weisse Brücke atau jembatan putih.
By Zairon (Karya sendiri) [Public domain], via Wikimedia Commons
Perpaduan tanah pertanian dan pengembangbiakan hewan di taman sesuai dengan contoh dari Inggris. Taman menyatu dengan alam di sekelilingnya. Tidak ada pagar. Keinginan bangsawan untuk memadukan yang berguna dan yang cantik terwujud dengan sempurna, dan banyak ditiru di Jerman dan Eropa. Taman bangsawan ini adalah hobi yang mahal, tapi akhirnya berperan penting bagi pengembangan seni pembuatan taman di Jerman. Biaya perawatan juga besar. Tapi seperti dulu, untuk memasuki taman tidak perlu bayar, dan orang bisa masuk kapan saja. Seperti keinginan bangsawan Leopold Franz, 200 tahun setelah dibuat, taman terbuka bagi semua orang.
No comments:
Post a Comment